Begini Cara Menghitung Luas Bangunan Tidak Beraturan yang Mudah

Tahukah anda, penghitungan luas suatu bangunan perlu memperhatikan peraturan yang berlaku di masing-masing daerah. Pengukuran harus dilakukan dengan benar tanpa menimbulkan selisih kelebihan atau malah kurang panjang. Sebab hal ini berpengaruh besar terhadap proses pengurusan berkas-berkas izin yang terkait dengan bangunan tersebut seperti SHM (Sertifikat Hak Milik), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), dan PBB (Pajak Bumi Bangunan).

cara menghitung luas bangunan

Dalam menghitung luas bangunan, dikenal istilah batas fisik yaitu garis yang menjadi patokan pembatas fisik suatu bangunan. Ada pula GSB (Garis Sepadan Bangunan) yakni batas-batas area yang boleh dan tidak boleh dibangun. Juga terdapat KDB (Koefisien Dasar Bangunan) merupakan ketentuan yang mengatur porsi perbandingan dari bangunan dan tanah terbuka. Jadi pendirian suatu bangunan yang legal bisa dikerjakan di sebidang tanah yang telah dikurangi batas fisik, GSB, dan memperhatikan KDB yang berlaku.

Lebih dalam mengenali batas fisik suatu bangunan, batas ini juga bisa disebut sebagai batas luar. Yang perlu diingat bahwa penghitungan luas ini tidak boleh dilakukan secara matematis dan mentah. Hal tersebut dikarenakan sudah ada aturan-aturan yang menentukan bagaimana luas suatu bangunan dapat diukur. Sehingga jangan heran ketika anda menjumpai kamar tidur dan teras yang ukurannya sama persis, namun sebetulnya memiliki luas yang berbeda.

merancang sketsa rumah sederhana

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penghitungan luas bangunan dari Arafuru, antara lain :

  • Proses penghitungan ukuran suatu ruangan harus dilakukan hingga pada titik batas fisik paling luar. Jika ada ruangan yang saling bergandengan, maka penghitungannya di mulai dari as dinding yang satu ke as dinding lainnya.
  • Untuk ruang yang tertutup atap dan memiliki dinding berukuran lebih tinggi dari 1,2 meter, maka penghitungan luasnya diukur secara penuh 100 persen. Sebagai contoh sebuah ruang tamu berukuran panjang 5 m, lebar 5 m, dan tinggi 3 m. Jadi luas ruang tamu tersebut adalah 25 m2. Sedangkan jika ruang tertutup mempunyai dinding berketinggian kurang dari 1,2 meter, ukuran luasnya dapat dihitung sebagai 50 persen. Namun sebagai catatan penghitungan ini dianggap sah apabila tidak melebihi 10 persen dari KDB yang ditentukan oleh daerah tersebut.

tips menjadi arsitek sukses

  • Ruangan-ruangan yang dibangun menggunakan teknik overstek seperti balkon, maka luasnya tidak perlu diperhitungkan. Hal ini dengan syarat bahwa dinding pagar ruangan tersebut tidak terlalu tinggi dan lebar menjorok keluarnya kurang dari 1,2 meter.
  • Penghitungan ruangan yang mempunyai dinding dengan tinggi lebih dari 1,2 meter tetapi tidak beratap adalah cukup dihitung 50 persen asalkan tidak melebihi 10 persen dari KDB yang ditentukan. Apabila ukuran tersebut lebih dari KDB yang diizinkan, penghitungannya dilakukan secara penuh 100 persen.

perbedaan arsitek dan desainer interior

  • Luas teras bangunan tidak perlu dihitung sama sekali bila diding batasnya kurang dari 1,2 meter atau dilindungi overstek lebih dari 1 meter. Sementara itu, teras yang ditutup atap dan memiliki ketinggian lebih dari 1,2 meter, cara penghitungan luasnya diambil 60 persen saja.
  • Luas ruangan tanjakan yang ditujukan baik untuk ruang terbuka maupun kereta beroda dihitung 50 persen bila ukurannya tidak melebihi 10 persen dari ketentuan KDB.
  • Penghitungan secara matematis dan penuh dilakukan untuk ruangan-ruangan yang dibuat di bawah tanah seperti gudang dan basement. Begitu pula dengan ruang mesanin yang mempunyai ukuran luas lebih dari 50 persen ketimbang luas lantai di bawahnya turut dihitung secara penuh.

isi laporan perhitungan struktur

  • Pembuatan atap beton yang juga digunakan sebagai ruang tambahan, seperti roof garden, dan memiliki ukuran lebih dari 50 persen daripada luas lantai di bawahnya dihitung sebagai ruangan penuh. Jadi penghitungan ukuran luasnya dilakukan 100 persen.

Demikianlah catatan-catatan yang harus diperhatikan dalam menghitung luas bangunan. Jadi sekali lagi pengukuran luas bangunan yang sebenarnya bukanlah luas fisik yang terlihat oleh mata, melainkan harus didasarkan pada persyaratan di atas. Selamat mencobanya!