Mungkin Anda pernah bertanya-tanya apa sih perbedaan pernis kayu dan plitur? Keduanya memang sama-sama digunakan dalam proses finishing untuk produk olahan dari kayu. Pemberian pernis atau plitur akan membuatnya mengkilap. Inilah tujuan utamanya sehingga nilai produk tersebut akan naik. Semakin tinggi kenaikan nilainya, maka harga produk kayu yang telah diberi finishing memakai pernis/plitur ini pun akan semakin mahal.
Walaupun memiliki fungsi yang sama, tetapi pernis tidak sama dengan plitur. Kedua bahan ini jelas-jelas berbeda. Perbedaannya terletak pada bahan baku, karakteristik warna, cara pemakaian, serta hasil akhir. Namun kita tidak bisa mengklaim kalau pernis memiliki kualitas lebih baik daripada plitur atau sebaliknya. Hal ini disebabkan kualitas pemolesan kayu sangat dipengaruhi oleh keterampilan kita sendiri saat mengaplikasikannya.
Pernis
Pernis adalah cairan pemoles kayu yang dibuat dari campuran drying oil, resin, thinner, dan bahan-bahan lainnya. Cairan pernis ini berwarna bening transparan dan beraroma cukup menyengat. Sehingga pemakaiannya bukan bertujuan untuk memberikan warna pada permukaan kayu, tetapi menimbulkan efek glossy atau semi-glossy. Secara tidak langsung, pernis juga akan melindungi struktur kayu dari sinar matahari dan kelembaban udara sehingga membuatnya tahan lama.
Pernis dapat digunakan untuk memberikan finishing pada perabotan dan aksesori kayu agar permukaannya mengkilap. Hal ini akan menimbulkan kesan mewah di furniture kayu tersebut sehingga harga jualnya pun meningkat. Cara menerapkan pernis di kayu kurang lebih sama seperti cat. Anda bisa menggunakan kuas untuk mengoleskannya dengan gerakan searah dan berulang-ulang. Sebaiknya pernis mulai diaplikasikan manakala warna kayunya sudah senada.
Plitur
Plitur adalah bahan pewarna kayu yang bersifat transparan serta tidak menutupi serat-serat kayu. Dua kali pelapisan plitur yang dicampur air 10 persen mempunyai daya sebar 3-4 m2/liter. Karena mengandung oker sebagai bahan bakunya, plitur memiliki warna sesuai dengan warna oker yang ditambahkan. Jadi kayu yang dilapisi dengan plitur maka warnanya akan terlihat lebih tajam dan mengkilap. Plitur paling bagus digunakan saat permukaan kayu mempunyai warna belang-belang sehingga perlu disamakan terlebih dahulu.
Sebelum dapat digunakan, plitur harus diencerkan terlebih dahulu dengan menambahkan thinner secukupnya. Beberapa produk plitur bahkan harus ditambahi sirlak dan bahan kimia lainnya. Teknik mengaplikasikan plitur ke permukaan kayu bisa dilakukan dengan memakai kuas atau bola kain. Disarankan memplitur kayu dengan lapisan yang tipis namun berulang-ulang untuk memperoleh hasil yang terbaik. Kendati cukup merepotkan, kebanyakan orang berpendapat kalau hasil plitur lebih bagus daripada pernis.
PERBEDAAN
Di bawah ini ringkasan perbedaan antara pernis dan plitur yang patut Anda ketahui :
- Bahan baku yang digunakan untuk membuat pernis dan plitur tidak sama. Kami sudah menjelaskan proses pembuatan pernis/plitur di artikel sebelumnya.
- Pernis bersifat bening/transparan. Sedangkan plitur berwarna-warni sesuai bahan perwarna (oker) yang ditambahkan ke dalamnya.
- Untuk menggunakan plitur, Anda harus menambahkan thinner.. Berbeda dengan pemakaian pernis bisa langsung tanpa perlu ditambahi bahan apapun.
- Anda bisa memakai pernis hanya untuk mengkilapkan permukaan kayu saja. Namun bila Anda ingin mengkilapkan dan mewarnai kayu, gunakan plitur.
- Hasil akhir plitur memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan dengan pernis karena serat-serat kayunya tetap kelihatan.
Proses finishing menggunakan pernis atau plitur sebaiknya hanya dilakukan untuk produk indoor. Hal ini dikarenakan kedua bahan pemanis kayu tersebut cepat luntur apabila terkena cahaya matahari dan air hujan secara langsung. Sementara itu, Anda bisa memberikan finishing untuk produk outdoor memakai melamin. Bahan pelapis kayu ini dapat menutupi pori-pori kayu dengan sangat baik sehingga mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap cuaca ekstrim. Cara mengaplikasikan melamin yakni menggunakan teknik semprot memakai kompresor.