Cara Menghaluskan & Melicinkan Permukaan Kayu Menggunakan Ampelas

Permukaan kayu yang akan digunakan sebagai bahan bangunan atau furnitur perlu dihaluskan terlebih dahulu. Caranya yakni dengan menggosokkan ampelas ke permukaan kayu tadi secara merata sampai didapatkan tekstur yang sesuai keinginan. Tingkat kekerasan ampelas ditunjukkan pada nomor ampelas tersebut, di mana semakin besar nomor yang tertera maka semakin rapat pula susunan pasirnya, sehingga membuat ampelas ini semakin halus.

Di pasaran, ukuran ampelas dimulai dari nomor 1 sampai dengan 100. Sedangkan untuk keperluan menghaluskan kayu, ampelas yang paling sering digunakan adalah ampelas nomor 40, 60, 80, 100, dan 120. Ingat, ampelas nomor 40 merupakan ampelas yang paling kasar untuk menggosok permukaan kayu. Sebaliknya, ampelas nomor 120 ialah ampelas yang terhalus yang biasanya dipakai saat proses penghalusan tahap terakhir.

Ada teknik mengamplas tersendiri yang bisa Anda terapkan untuk memperoleh hasil pengampelasan terbaik berupa kayu yang memiliki permukaan halus dan rata. Di sisi lain, proses pengampelasan yang dilakukan secara asal-asalan justru akan mengakibatkan permukaan kayu tersebut menjadi bergelombang. Bahkan bukan tidak mungkin jika keliru dalam menentukan ukuran ampelas yang tepat, permukaan kayu yang akan diperhalus ini malah menjadi semakin kasar.

Simak tips-tips mengampelas kayu ala Arafuru di bawah ini untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang maksimal!

  • Ampelas yang paling tepat dipakai untuk menghaluskan kayu yang belum diserut dengan planer/ketam adalah ampelas nomor 40. Setelah permukaannya halus secara merata, proses pengampelasan kemudian dilanjutkan sekali lagi memakai ampelas nomor 80.
  • Sedangkan untuk mengamplas kayu yang sudah diserut pada bagian permukaannya, Anda bisa menggunakan ampelas nomor 80. Berikutnya gosok permukaan kayu ini sekali lagi dengan ampelas nomor 120.
  • Supaya Anda bisa menggosokkan ampelas ke permukaan kayu secara mantap, tambakan pegangan yang terbuat dari karet pada sisi bagian belakang kertas ampelas tersebut. Hindari menempelkan pegangan yang keras seperti kayu dan besi sebab bentuknya sulit disesuaikan dengan arah bidang kayu.

  • Mengamplas kayu yang berpermukaan datar sangatlah mudah, tetapi membutuhkan ketekunan yang tinggi. Tekniknya ialah menggosokkan lembaran ampelas ini ke permukaan kayu dengan memberikan sedikit tekanan dan gerakan yang searah berulang-ulang.
  • Sementara itu, untuk menghaluskan kayu yang berbentuk bulat, Anda bisa memanfaatkan kertas yang ukurannya cukup panjang. Kertas ampelas ini lalu dilingkarkan menyelimuti seluruh permukaan, kemudian gosokkan secara perlahan-lahan dengan gerakan yang sama.
  • Lain lagi kalau ingin memperhalus ukiran kayu. Mengingat bentuknya yang sangat detail, Anda memerlukan potongan ampelas yang kecil dan menggosokkannya memakai jari telunjuk. Lakukan proses pengampelasan satu per satu pada permukaan kayu yang menonjol.

  • Sedangkan untuk permukaan kayu ukiran yang masuk ke dalam, Anda juga memerlukan teknik tersendir. Cobalah menekuk ampelas tersebut menjadi seukuran pulpen terlebih dahulu, kemudian gosokkan ke permukaan kayu yang masuk tadi dengan gerakan maju dan mundur.
  • Seperti kita tahu, kayu sangat senditif terhadap air. Kandungan air yang berlebih di dalam kayu akan mengakibatkan strukturnya menjadi gembur dan mudah hancur. Jadi hindari menggunakan air selama proses pengampelasan kayu ini tengah berlangsung.