Bagaimana Cara Mengatasi Rumah yang Lembab? Ini 5 Solusi Buat Anda

Faktor utama yang menyebabkan kondisi suatu rumah tinggal memiliki tingkat kelembaban tinggi adalah buruknya sirkulasi udara di dalam rumah tersebut. Udara yang terjebak dan sulit bergerak keluar ini hanya mampu berputar-putar di dalam rumah. Akibatnya, kandungan uap air di dalam udara tersebut semakin meningkat. Inilah yang menjadi penyebab kenapa suatu rumah terasa begitu lembab.

Biasanya, rumah yang lembab akan memicu tumbuhnya lumut di permukaan dinding ruangan. Aktifitas perkembangan lumut ini juga mampu meningkatkan kelembaban udara di dalam ruangan dan merusak struktur dinding bangunan. Yang paling dikhawatirkan, lumut bisa menjadi sarang kuman dan bakteri sumber penyakit.

Lantas, langkah apa sajakah yang bisa diperbuat untuk mengatasi rumah lembab?

1. Merenovasi Ruangan Sumber Kelembaban

Pada dasarnya, rumah lembab bisa diatasi dengan melancarkan sirkulasi udara di dalamnya. Oleh karena itu, anda perlu melakukan renovasi sederhana pada ruangan yang menjadi sumber kelembaban tadi. Biasanya di kamar mandi dan dapur, ketersediaan air yang melimpah di ruangan-ruangan ini akan memicu terjadinya penguapan yang tinggi. Bingung bagaimana menghadirkan ventilasi udara di dua ruangan ini? Kami pernah mengulas ide ventilasi udara yang kreatif di sini.

2. Mencegah Air Meresap ke Dinding

Selain dari dalam rumah, sumber kelembaban juga bisa disebabkan faktor dari luar semisal genangan air. Berkat sifat air yang bisa terserap melalui celah-celah kecil, maka sangat mungkin genangan air tadi masuk ke dinding melalui pori-porinya. Untuk mencegah hal ini terjadi pada dinding rumah anda, cobalah mengaplikasikan waterproofing pada sisi dinding bagian dalam dan luar. Alternatif lain, anda bisa melapisi dinding keramik untuk mencegah resapan air sekaligus meningkatkan keindahan dinding.

3. Menghalangi Tembok dari Air dengan Pondasi Sloof

Supaya genangan air di luar semakin sulit menyentuh tembok, anda bisa membangun pondasi sloof di depan tembok rumah. Buatlah pondasi yang cukup tebal untuk mempersulit resapan air tersebut. Berkat sifatnya yang kedap air dan kokoh, kini tembok rumah pun lebih aman dari air karena terlindungi oleh pondasi sloof tadi.

4. Menyelipkan Pelat Seng ke Dalam Tembok

Disarankan untuk menyelipkan pelat seng saat pendirian tembok rumah dilakukan. Seperti kita ketahui, seng merupakan bahan konduktor yang baik. Berkat sifatnya ini, pelat seng mampu menghantarkan panas dari luar masuk ke ruangan melalui dinding.

5. Memastikan Atap Rumah Tidak Bocor

Selain dari dasar rumah dan dinding, tempat tinggal yang lembab juga bisa diakibatkan karena atap rumah mengalami kebocoran. Titik bocor yang terjadi di mana-mana membuat air menggenang. Usahakan juga anda menggunakan bahan atap rumah yang mampu menyerap panas dengan baik, sehingga air tidak tertahan di pori-pori atap.

Selain dari segi genteng, kebocoran juga bisa terjadi karena pembangunan talang yang kurang sempurna. Hal ini mengakibatkan air yang turun dari genteng tidak sepenuhnya meluncur ke talang, tapi ada beberapa yang menetes ke dalam rumah akibat adanya overlap yang cukup lebar. Solusinya, tentu merenovasi talang tersebut dan mengaturnya agar talang baru bisa menjangkau air dari genteng selebar mungkin. Dengan overlap yang lebih lebar, air hujan akan jatuh sempurna ke talang tanpa menyiprat ke dalam rumah.