Ketahui Pengertian Beton Precast serta Kelebihan dan Kekurangannya!

Bagi Anda yang berkecimpung di dunia konstruksi bangunan pasti pernah mendengar tentang beton precast. Benar sekali, beton precast adalah beton yang tidak dicetak atau dicor di tempat pemasangannya. Beton ini dibuat di tempat lain, kemudian setelah jadi baru dibawa ke lokasi proyek pembangunan. Lantas, apa sih kelebihan dan kekurangan dari beton precast terutama jika dibandingkan dengan beton konvensional? Mari kita cari tahu secara bersama-sama!

Pengertian Beton Precast

Beton precast adalah beton yang dibuat di pabrik khusus, bukan di tempat pelaksanaan proyek. Proses pengecoran dan perawatan beton ini dilakukan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku sehingga menghasilkan elemen struktur bermutu tinggi. Setelah beton precast tersebut rampung, beton selanjutnya diangkut ke lokasi untuk dipasang membentuk struktur yang utuh sesuai dengan kegunaannya.

Pada umumnya, beton precast digunakan dalam proyek pembangunan yang berskala besar. Di antaranya pada gedung untuk membuat tiang pancang, balok dan kolom, dinding, serta lantai. Sedangkan pada jembatan, beton precast biasanya dipakai dalam pembuatan grider, deckslab, diafragma, dan voided slab. Dinding penahan tanah juga ada yang menggunakan beton ini, khususnya dalam pembangunan sheet pile.

Kelebihan Beton Precast

Terdapat enam kelebihan dari beton precast, di antaranya :

  • Beton precast mempunyai kualitas yang benar-benar terjamin karena proses pembuatannya dilakukan dengan metode yang baik dan benar, serta perawatannya juga sangat diperhatikan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Beton precast memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap perubahan cuaca yang drastis. Beton ini bisa sangat diandalkan jika kondisi di tempat pelaksanaan proyek tidak menentu. Selain itu, pemasangan beton precast juga tidak terpengaruh pada cuaca.
  • Beton precast dapat memangkas waktu pelaksanaan proyek secara signifikan. Hal tersebut dikarenakan penggunaan beton ini memungkinkan pekerjaan proyek bisa dilakukan secara overlapping. Sebagai contoh, ketika pekerjaan struktur masih dalam tahap pondasi, maka pelaksanaannya bisa bersamaan dengan pembuatan beton precast untuk kolom lantai. Dengan begini, saat pekerjaan struktur bawah telah selesai, kolom juga sudah siap untuk dipasangkan.
  • Beton precast juga sanggup menghemat penggunaan bekisting sehingga jauh lebih sedikit. Bayangkan saja, pada pembuatan beton secara konvensional, bekisting hanya bisa dipakai maksimal 10 kali. Akan tetapi, pada pembuatan beton precast, bekisting tersebut bisa digunakan terus-menerus hingga mencapai 50 kali. Perawatan yang tepat memberikan andil yang terbesar kenapa bekisting tersebut mempunyai daya tahan yang lama.
  • Beton precast mampu memangkas Rencana Anggaran Belanja (RAB) Proyek terutama biaya yang perlu dikeluarkan untuk pengadaan tenaga kerja. Perlu diketahui, upah pabrik precast rata-rata lebih rendah daripada upah tukang bangunan. Sehingga penggunaan RAB pun bisa menjadi lebih efektif dan efisien.
  • Beton precast bersifat ramah terhadap lingkungan. Pemakaian beton ini sebagai pengganti dari beton konvensional akan mengurangi jumlah sampah dan kotoran di lokasi proyek yang merupakan sisa-sisa material pembentuk beton dan bekisting.

Kekurangan Beton Precast

Beton precast juga memiliki kekurangan-kekurangan, antara lain :

  • Beton precast membutuhkan biaya tambahan untuk mengangkut beton ini dari pabrik pembuatnya menuju ke tempat pelaksanaan proyek. Sekali lagi, ini dikarenakan beton precast tidak dibuat di tempat pembangunan, melainkan di pabrik precast khusus.
  • Beton precast memerlukan peralatan berat yang lengkap untuk pemasangannya. Alat-alat tukang konvensional saja tidak bisa dipakai untuk memasang komponen struktur ini dengan sempurna.
  • Beton precast harus diletakkan di tempat yang baik dan dirawat dengan benar sampai tiba waktu pemasangannya. Sehingga lokasi proyek harus memiliki ruang yang cukup lapang untuk menyimpan beton-beton tersebut.
  • Beton precast juga kerap kali memakan biaya tak terduga yang cukup banyak. Misalnya saja pada saat dilakukan pemasangan elemen-elemen beton precast, dibutuhkan biaya tambahan untuk keperluan penyambungannya.